HARI/TANGGAL : Sabtu/15
juni 2013
TINJAUAN
PUASTAKA
Titrasi merupakan analisa jenis volumemetri,
yang mana suatu sampel akan diketahui
konsentrasinya
direaksikan dengan suatu bahan lain yang diketahui jumlah molaritas (M) dan
normalitas (N) zat itu dengan tepat.
Dalam
titrasi diperlukan suatu penunjuk titik akhir yang biasa disebut dengan
istilah indikator. Indikator adalah senyawa organik(umum) atau anorganik yang
digunkan dalam titrasi untuk menetukan dan menunjukan titik akhir suatu
titrasi.
|
ALAT
1.
Beaker glass
2.
Gekas ukur
3.
Spatula
4.
Cawan porselin
5.
Batang
pengaduk
6.
Kaca arloji
|
BAHAN
1.
K2CrO4 5%
2.
Aquadest
|
HASIL
Dari pembuatan Indikator K2CrO4 5% sebanyak
5gr kemudian dilarutkan dengan
100ml
Aquadest, Berwarna Kuning.
|
PEMBAHASAN
Pada
praktikum pembuatan Indikator Kelompok 4 shift 1 menggunakan K2CrO4 5%
Dimana
Indikator tersebut tidak memiliki kisaran pH karena, indikator K2CrO4
merupakan titrasi khusus pengendapan contohnya pada titrasi Argentometri Mohr
yang ada pada titik akhir titrasi bereaksi dengan larutan titrant membentuk
endapan yang berwarna merah bata.
Dalam
penggunaan K2CrO4 sebaiknya pH larutan dikoreksi agar berada pada pH Netral
atau sedikit Alkali. Bila pH rendah ion CrO4 2- sebagian berubah menjadi
Cr2O7 2- oleh karena disosiasi asam yang melepaskan ion H+ yang mana dapat
mengurangi konsentrasi indikator dan menyebabkan tidak timbul endapan atau
terlabat menunjukan titik akhir titrasi.
|
Banjarbaru,
Sabtu 22 juni 2013
Dosen Pembimbing Praktikan
(M. Arsyad Amd,Ak) (Donny S.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar