Senin, 10 Februari 2014

Pemeriksaan Fragilitas Osmotik

Materi : Pemeriksaan Fragilitas Osmotik
Hari/Tanggal : Senin, 10 Februari 2014
Dasar Teori : Metode Visual
      Uji fragilitas osmotik eritrosit (juga disebut resistensi osmotik eritrosit) dilakukan untuk mengukur kemampuan eritrosit menahan terjadinya hemolisis (destruksi eritrosit) dalam larutan yang hipotonis. Caranya adalah sebagi berikut : eritrosit dilarutkan dalam larutan salin dengan berbagai konsentrasi. Jika terjadi hemolisis pada larutan salin yang sedikit hipotonis, keadaan ini dinamakan peningkatan fragilitas eritrosit (=penurunan resistensi/daya tahan eritrosit), dan apabila hemolisis terjadi pada larutan salin yang sangat hipotonis, keadaan ini mengindikasikan penurunan fragilitas osmotik (=peningkatan resistensi eritrosit).
Hemoglobin keluar dari sel pada masing-masing tabung yang berisi larutan NaCl yang kadarnya berbeda-beda. Kadar Hb kemudian ditentukan secara fotokolorimetrik. Hasilnya dilaporkan dalam persentase (%) hemolisis. Kumpulan hasil-hasil hemolisis diplot dalam suatu kurva dibandingkan dengan data eritrosit normal. Pada keadaan peningkatan fragilitas, eritrosit biasanya berbentuk sferis, dan kurva tampak bergeser ke kanan. Sedangkan pada penurunan fragilitas, eritrosit berbentuk tipis dan rata, kurva tampak bergeser ke kiri.

http://labkesehatan.blogspot.com/2010/07/fragilitas-osmotik-eritrosit.html

Tujuan :
Untuk Mengetahui adanya penurunan daya osmotic atau tindakan dari eritrosit yg mengalami hemolysis berlebihan.

Prinsip :
Darah bila dimasukkan dlm larutan isotonic atau NaCl, air tidak dapat masuk atau meninggalkan eritrosit. Tetapi jika masuk dalam larutan hipotonik maka air akan masuk ke dalm eritrosit sehingga akan mengembang (pecah) kemudian himolisis di amati secara visual.



Cara Kerja :

-Sediakan 10 Tabung reaksi da nisi dg NaCl 1% dg masing-masing (1,2ml;1,1ml;1,0ml;0,9ml;0,8ml;0,7ml;0,6ml;0,5ml;0,4ml;0,3ml) 


-Tambahkan Aquadest secara berurutan pd tabung yg sama (0,6ml;0,7ml;0,8ml;0,9ml;1,0ml;1,1ml;1,2ml;1,3ml;1,4ml;1,5ml)


-Tambahkan masing-masin 1 tetes darah


-Diamkan 15 menit


-Sentrifuge 2000rpm 15 menit

-Amati secara visual : dimana terjadi permulaan hemolysis dan hemolysis sempurna

Data Pasien dan Petugas :
Probandus
Phlebotomus
Nama : Eka Yuida Rahma
Nama : Donny S.
Usia : 20th
Usia : 19th
Jenis Kelamin : Perempuan
Jneis Kelamin : Laki-Laki

 Hasil Pemeriksaan :
No. Tb
NaCl 1% (ml)
Aquadest
C NaCl (%)
Hasil
Abs
1.
1,2 ml
0,6 ml
0,66
TH

2.
1,1 ml
0,7 ml
0,61
TH

3.
1,0 ml
0,8 ml
0,55
TH

4.
0,9 ml
0,9 ml
0,50
AH

5.
0,8 ml
1,0 ml
0,44
AH

6.
0,7 ml
1,1 ml
0,39
AH

7.
0,6 ml
1,2 ml
0,33
AH

8.
0,5 ml
1,3 ml
0,27
HSbg

9.
0,4 ml
1,4 ml
0,22
HSbg

10.
0,3 ml
1,5 ml
0,17
HS


Pembahasan :
     Uji ini biasanya dilakukan pada sampel darah segar kurang dari 3 jam dan/atu sampel darah 24 jam yang diinkubasi pada suhu 37oC. Sampel darah yang digunakan berupa darah heparin atau darah “defibrinated”. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman.
Pada pengujian ini dibuat larutan NaCl dengan konsentrasi yang berbeda. Penilaian hasil dengan metode fotokolorimetri (menggunakan alat fotometer atau spektrofotometer).

Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
      ·         pH plasma, suhu, konsentrasi glukosa, dan saturasi oksigen pada darah
      ·         Eritrosit yang berumur lama cenderung memiliki fragilitas osmotik yang tinggi
      ·         Sampel darah yang diambil lebih dari 3 jam dapat menunjukkan peningkatan fragilitas osmotik.



Kesimpulan :
Didapatkan hasil pd tabung :
  ü  1-3 Tidak Hemolisis
  ü  4-7 Awal Hemolisis
  ü  8-9 Hemolisis Sebagian
  ü  10  Hemolisis Sempurna

Banjarbaru, 10 Februari 2014
Praktikan                                                         Pengampu

(Donny S.)                                                      (Putri Myo.Amd,Ak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar